Ada banyak motif dan alasan yang menuntut kita untuk mampu menulis. Anda beruntung jika sudah memulainya. Dan anda hanya perlu belajar menulis, jika masih merasa belum tangkas mengerjakannya.

Buat beberapa orang, ketakjuban atas kemampuan artificial intelligence bisa menggiringnya ke kecemasan yang lain. Apakah profesi penulis akan digerus oleh kemampuan artificial intelligence?

Apakah betul kita pernah bosan menulis? Adakah jalan keluar dari kebosanan? Betulkah kebosanan itu adalah masalah kita? Ataukah lebih sering menjadi tempat bersembunyi kita?

Sebagai penulis, tentu saja anda patut bergembira atas terbitnya naskah anda. Anda boleh merayakannya tapi sebaiknya itu tidak disangkutpautkan dengan acara launching buku.

Sebagai penerbit, seorang penulis harus berorientasi kepada pembaca. Ia tidak bisa mengumbar maunya sendiri. Self publishing bukanlah jalan keluar bagi penulis yang egois

Merasa tak punya ide itu tidak bagus bagi stamina seorang penulis. Perasaan macam itu terkadang membuat si penulis loyo. Sebaliknya, merasa punya banyak ide juga bisa membahayakan kerja si penulis.